Tampilkan postingan dengan label menu sehat ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menu sehat ramadhan. Tampilkan semua postingan
http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/05/1442425p.jpg
Bahan:


6 potong sayap ayam



Adonan tepung untuk sayap ayam

1 cup tepung maizena

2 sdm bubuk bawang putih

1 ¼ sdm garam

1 sdm bubuk paprika

1 sdm lada putih yang sudah ditumbuk

1¼ sdm bubuk kunyit

1 sdm bubuk jahe

½ sdm cayenne (cabe rawit)

½ sdm bubuk ketumbar

½ sdm daun thyme kering



Bumbu rendam untuk ayam

500 ml krim

250 ml susu cair

2 sdm garam

¼ sdm bubuk lada putih



Sambal matah bumbu kuning

30 gr kunyit segar, kupas dan potong kecil-kecil

¾ cup susu santan cair

½ sdm garam

¼ sdm bubuk merica putih

15 buah bawang merah, iris halus

4 buah bawang putih, iris memanjang tipis

4 lembar daun jeruk purut, iris tipis

7 buah cabe rawit merah, iris diagonal tipis

3 buah serai, memarkan lalu iris halus hanya bagian putihnya saja

1 sdm terasi, haluskan

1 sdm garam

¼ sdm bubuk lada hitam

3 sdm air jeruk limau

5 sdm minyak sayur



Cara membuat:

1. Campur bawang merah, bawang putih, daun jeruk purut, cabe rawit, dan serai ke dalam mangkok, lalu aduk.

2. Panaskan terasi dengan sedikit minyak sampai baunya harum, masukkan santan cair dan didihkan. Setelah itu tambahkan ½ sendok makan garam dan ¼ sendok makan bubuk lada putih. Saat masih panas, tuangkan ke dalam adonan nomer 1, lalu aduk hingga rata.

3. Tambahkan minyak sayur ke dalam adonan.

4. Bumbui dengan garam dan bubuk lada hitam.

5. Tambahkan air jeruk limau dan aduk hingga rata.



Untuk seluruh hidangan:

1. Rendam sayap ayam di dalam adonan selama kurang lebih 1 jam.

2. Keluarkan dan lumuri seluruh permukaan ayam dengan tepung sampai rata.

3. Goreng dengan suhu 180 derajat Celsius selama 18 menit.

4. Sajikan dengan sambal matah bumbu kuning di atasnya.



Untuk 2 makanan pembuka (3 potong ayam untuk setiap porsinya), hidangkan dengan nasi dan tumis sayuran sesuai selera



Resep: Chef Juna Rorimpandey, menggunakan Philips Airfryer
Puasa erat kaitannya dengan kesehatan. Berpuasa dapat memberikan efek fisiologis yang cukup positif seperti menurunkan kadar gula dalam darah. Apabila gula darah turun, cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati akan digunakan. Puasapun dapat mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah. Karena itu, berpuasa justru direkomendasikan untuk perawatan para penderita diabetes non-insulin, obesitas, dan hipertensi pada tingkat ringan dan moderat. Saat bulan puasa, kita juga dilatih untuk makan dengan teratur dan disiplin. Seolah kita punya jadwal makan yang pasti, yakni, saat buka dan sahur. Namun meskipun frekuensi makan atau waktu makan kita berkurang selama bulan puasa, kita dituntut untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Oleh karena itu, perlu strategi untuk mengatur pola dan menu makan kita sehingga energi tetap tersedia untuk aktivitas sehari-hari namun puasa tetap jalan alias tidak bolong-bolong.
Buka :. Makan yang manis-manis. Mengapa? Karena kita membutuhkan energi dalam jumlah yang cukup secara cepat/instan. Cari makanan yang mudah diserap dan dikonversi jadi energi. Misalnya teh manis hangat. Sebaiknya jangan minum yang dingin. Memang terasa sangat menyegarkan.namun akan membuat perut kita kaget. Segela air dan dua butir kurma juga cukup karena kurma mengandung gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Dua tiga buah pisang juga boleh. Nasi agak lama diserap dan dikonversi jadi energi sehingga tidak disarankan untuk makan nasi saat buka puasa.
Segerakan berbuka namun bukan berarti langsung semua yang ada di meja kita sikat habis. Jangan langsung makan banyak sekaligus karena perut membutuhkan adaptasi. Sebaiknya makan berat dilakukan setelah sholat maghrib atau isya. Namun kalau mau makan sesudah maghrib, sebaiknya secukupnya saja sesuai porsi normal. Jangan sampai kalau kita sholat isya atau tarawih terkantuk-kantuk.
Sahur : Makan makanan yang seimbang. Bukan berarti karena sahur adalah makanan terakhir sebelum kita melakukan ibadah puasa, kita makan sebanyak-banyaknya. Memperbanyak nasi saat sahur tidak berpengaruh bagi daya tahan tubuh selama puasa karena nasi dan sumber karbohidrat lain termasuk makanan yang cepat dicerna habis oleh tubuh kita. Justru perbanyak makanan berserat karena, selain baik untuk pencernaan kita, serat akan memberikan efek kenyang lebih lama. Serat seperti yang kita ketahui, dapat diperoleh dengan makan buah dan sayur. Cukup protein dan lemak (seimbang). Bukan berarti dengan frekuensi makan yang berkurang saat puasa, kebutuhan kita akan protein, lemak, dan serat tidak dapat kita penuhi, betul?
Minum secara bertahap sehingga total kita minum 8 gelas sehari. Nah, pas sahur, minum 2-4 gelas air putih. Oh iya, jangan lupa bagi yang sakit, minum obat saat sahur dan berbuka.
Yang penting jangan bangun kesiangan atau bahkan lupa sahur!! Kalau bangun kesiangan nih, misalkan seperempat jam sebelum imsak, kita pasti makan dengan terburu-buru. Selain makannya tidak cukup banyak, makanan juga tidak tercerna dengan baik. Kalau lupa sahur bagaimana? Lupa sahur bisa dimaklumi asal jangan dua tiga hari berturut-turut.
Selain mengatur pola makan, jangan lupa olah raga dan istirahat yang cukup lho agar tetap sehat dan bugar selama puasa. dan terakhir, Olah raga ringan dapat dilakukan saat pagi hari atau sore hari menjelang berbuka. supaya tetap prima di saat puasa.
Developer by Onmedia Solution | Design by Onmedia