Ongkos Naik Haji Diumumkan Sebelum Pilpres
Satwika (ANTARA)Artikel Terkait
24/05/2009 10:05
Liputan6.com, Jakarta: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2009 akan diumumkan paling lambat sebelum pemilihan presiden 8 Juli mendatang. Demikian disampaikan Menteri Agama, Muhammad Maftuh Basyuni, usai menghadiri Milad ke-81 dan Rapat Kerja Nasional kedua Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Sabtu (23/5), di Jakarta."Mudah-mudahan Presiden tidak terganggu untuk segera menandatangani," kata Maftuh. Ditambahkan Maftuh, satu-satunya kendala dalam mengumumkan BPIH adalah belum adanya kepastian dari maskapai Saudi Arabian Airlines soal biaya transportasi jemaah haji ke Tanah Suci.
Menurut Maftuh, kemungkinan besar BPIH tahun ini naik dari tahun sebelumnya. Itu terkait dengan perluasan halaman Masjidil Haram sehingga biaya pemondokan juga naik. "Kita tidak ingin menaikkan, tapi kalau dari sana sudah naik mau diapakan," kata Menag.
Menanggapi pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyatakan BPIH tahun ini bisa diturunkan sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya, Menag mengatakan pemerintah tidak mengambil untung sedikit pun dari rakyatnya. "Pemerintah ini nirlaba, satu sen pun jika diambil itu haram. Kalau ICW bisa mendapatkan rumah lebih murah dari yang saya dapatkan sisanya, silakan ambil," kata Maftuh.(IAN)
MUI: Facebook Tidak Haram
Wira Respati dan Noviar JamalArtikel Terkait
23/05/2009 13:10
Liputan6.com, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) membantah akan mengeluarkan fatwa yang mengharamkan facebook. "MUI tidak akan memfatwaharamkan penggunaan facebook," kata Umar Shihab, Ketua MUI Pusat, di Jakarta, Sabtu (23/5). Bagi Umar, facebook adalah bagian inovasi teknologi yang seharusnya digunakan untuk bersilaturahmi dan berdakwa. Karena itu, MUI mengimbau kepada penggunanya agar jaringan sosial dunia maya itu tidak disalahgunakan.Munculnya kabar facebook akan diharamkan MUI menyusul hasil pertemuan Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadien Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, baru-baru ini. Hasil pertemuan tersebut mengharamkan komunikasi dua orang berlainan jenis yang bukan muhrim baik melalui facebook, friendster, pesan pendek (SMS) maupun 3G secara berlebihan.
Menurut Nabil Haroe, juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo, Jatim, seperti dilansir Associated Press, para tokoh muslim atau imam di Indonesia berpandangan sebaiknya ada fatwa atau batasan mengenai jejaring sosial maya. "Di mana dalam pandangan mereka pergaulan terbuka mampu mengundang birahi atau hasrat yang di dalam ajaran Islam diharamkan," kata Nabil.
Pesantren Lirboyo, menurut Nabil, masih memperbolehkan santrinya menggunakan Facebook asal tidak mengarah ke hal-hal yang berbau porno atau mengundang berahi.(BOG/VIN)
Bookmark
POSTING KOMENTAR ANDA
JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Indonesia keturunan India, J Singh King, menilai bahwa Wakil Presiden M Jusuf Kalla telah mempraktikkan ajaran tokoh spiritual India, Gandhi.
"Pak JK selama ini telah mempraktikkan ajaran Gandhi, seperti Swadesi, Satyagraha dan Ahimsa," kata tokoh masyarakat Indonesia keturunan India, J Singh King, di Jakarta, Minggu (24/5).
Menurut JS King, selama menjabat sebagai Wapres, Jusuf Kalla telah mempraktikkan ajaran Gandhi secara utuh. JS King mencontohkan langkah JK dalam menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon, dan Aceh. Hal itu merupakan implementasi dari ajaran Gandhi, yakni Ahimsa atau antikekerasan.
Selain itu, dia menambahkan, Wapres selalu mendengungkan untuk berdiri di atas kaki sendiri dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Menurut JS King, hal ini merupakan kata lain dari ajaran Swadesi.
Menurut JS King, Wapres juga melakukan semua tugasnya dengan ketulusan yang merupakan inti dari ajaran Satyagraha. "Saya yakin, beliau (Wapres) banyak membaca ajaran Gandhi," kata JS King.
Sebelumnya dalam pertemuan silaturahim, masyarakat Indonesia keturunan India menyatakan mendukung pasangan capres Jusuf Kalla-Wiranto dalam pilpres 2009.
"Semoga dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, kami semua dapat bertemu kembali dengan Pak JK pada waktunya nanti, Insya Allah di Istana Presiden RI," kata tokoh masyarakat Indonesia Keturunan India, Deli Aria Singgih.
Menurut Deli Singgih, selama ini masyarakat keturunan India selalu berpartisipasi aktif dalam pemilu. "Ini karena kami masyarakat keturunan India sangat peduli dan menginginkan Indonesia yang lebih baik serta sejahterakan rakyatnya," kata Singgih.
Menurut Singgih, masyarakat keturunan India menyebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi. Dalam dialognya, Wapres mengatakan, Indonesia merupakan pluralis yang tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama.
Menurut Wapres, berbagai perbedaan tersebut merupakan potensi yang besar. Karena itu, semua potensi itu harus dimanfaatkan.
BNJ
Sumber : Ant
- Disekap, Dipukul, Disundut Rokok, lalu Dig...
- Pasir Muncang, Tempat Bung Karno Berdialog...
- Wah! Tangan Ibu-Ibu Nemplok di Badan Dede ...
- Tujuh Pendaki Tersesat di Gunung Ciremai
- Partai Demokrat DIY dan 23 Parpol Lain Bic...
- Anak di Luar Nikah Tidak Dapat Akta
- Ratusan Kontainer KM Tanto Niaga Belum Ter...
- Mayat Tanpa Identitas di Sungai Ciujung
- DPW PKB Jateng Siap Menangkan SBY-Boediono...
- Pendaki Tersesat Belum Ditemukan
0 komentar:
Post a Comment