INILAH.COM, Jakarta - Masakan Jawa klasik pada dasarnya menggunakan bahan-bahan yang sama dengan masakan lain. Namun, ada beberapa masakan yang memakai bahan yang sebenarnya sudah diketahui orang, namun memiliki nama yang berbeda.
Atau juga karena sebagian orang belum atau tidak mengetahui bahwa bahan tersebut ternyata enak rasanya apabila dikonsumsi. Sebut saja bunga turi, tempe semangit, dan daun jambu klutuk atau jambu biji.
Membuat aneka masakan Jawa sebenarnya tidaklah sulit dan bahannya juga mudah didapat karena hampir semuanya bisa dibeli di kios penjual sayur. Cita rasa masakan Jawa sudah populer di bumi Nusantara. Rasa manisnya yang khas selalu melekat pada aneka masakan Jawa dan tidak terlalu pedas.
Sebut saja misalnya, buntil. Siapa yang tidak kenal lezatnya buntil, sambel goreng kreni, dan taoto Pekalongan? Atau sedapnya lauk keringan seperti rempeyek kacang dan pindang telur yang putih telurnya unik karena bermotif mirip keramik "retak seribu"? Bahkan, sayur gudeg telah menjadi simbol kekuatan cita rasa masakan jawa sehingga selalu melekat dengan nama daerah asalnya, yaitu Yogyakarta.
Selain itu, konsumsi masakan jawa di Indonesia cukup besar sehingga peluang usaha masakan jawa terbuka lebar. Memang, selera masakan jawa tidak pernah pudar, sekalipun telah diserbu oleh berbagai jenis masakan luar. Sebab, selera masakan jawa mungkin bisa dikatakan sebagai warisan cita rasa lidah masyarakat Indonesia secara turun temurun.
Buku "Aneka Masakan Jawa Klasik" yang disusun oleh Tim Dapur Demedia ini akan membimbing Anda menyajikan masakan Jawa, baik untuk konsumsi pribadi atau keluarga maupun untuk skala usaha.
Melalui buku yang diterbitkan Demedia ini, Anda bisa coba membuat aneka masakan jawa klasik. Anda hanya tinggal mengikuti langkah demi langkah mudah yang sudah kami buat.
Judul : Aneka Masakan Jawa Klasik
Penulis : Tim Dapur Demedia
Tebal : 48 hlm.
Penerbit : Demedia Pustaka
ISBN : 979-1471-57-6
Harga : Rp 15.000[L1]
0 komentar:
Post a Comment